PENGERTIAN :
ilmu ekonomi yang
membahas akibat saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun
pasar kredit internasional. Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar
negeri, sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di
konsumsi oleh penduduknya. Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat
membutukan teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara
industri. Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional
ditentukan oleh prinsip-prinsip keunggulan komparatif.
Bentuk Kerjasama Internasional
a. Bilateral Kerjasama
bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara.
Misalnya kerjasama ekonomi Indonesia dengan Malaysia. Kerjasama bilateral yang
diputuskan secara sepihak, pemutusannya disebut secara unilateral.
b.
Multilateral Kerjasama
multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi antara beberapa negara, dimana
yang tergabung dalam kerjasama itu saling membantu di bidang ekonomi, misalnya
ASEAN.
c. Regional Kerjasama
regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari negara-negara kawasan/daerah
tertentu, yang bertujuan menjamin kepentingan ekonomi negara-negara satu
kawasan.
d. Antar
Regional Kerjasama antar regional adalah bentuk
kerjasama ekonomi antar regional yang satu dengan regional lainnya. Bertujuan
menjamin kepentingan ekonomi antara dua kawasan, misalnya ASEAN dengan MEE.
e.
Internasional Kerjasama
internasional adalah bentuk kerjasama ekonomi yang mencakup banyak negara dan
bernaung di bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling membantu di
bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan
lain-lain.
Badan
Kerjasama Ekonomi Internasional
a. ASEAN
(Association of South East Asian Nations)
1) Sejarah ASEAN
ASEAN adalah organisasi regional dari
negara-negara Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus
1967 pada saat ditanda-tanganinya “Deklarasi Bangkok” oleh empat menteri luar
negeri dan seorang wakil perdana menteri yaitu :
1. Adam Malik :
Menteri Luar Negeri Indonesia
2. S. Rajaratnam
: Menteri Luar Negeri Singapura
3. Tun Abdul
Razak : Wakil Perdana Menteri Malaysia
4. Narsisco Ramos
: Menteri Luar Negeri Filipina
5. Thanat Khoman
: Menteri Luar Negeri Thailand
Dengan persetujuan kelima negara anggota ASEAN maka Brunei Darussalam diterima menjadi anggota ASEAN yakni pada tanggal 7 Januari 1984. Setelah itu, Vietnam secara resmi diterima sebagai anggota ke-7 pada tanggal 28 Juli 1995 dan menyusul Laos serta Myanmar yang masuk menjadi anggota tahun 1997. Hal yang mendorong didirikannya ASEAN adalah untuk menghadapi perluasan pengaruh negara-negara besar terutama negara adi kuasa. Untuk itu perlu diciptakan stabilitas dan ketahanan nasional tiap-tiap negara di kawasan Asia Tenggara melalui kerjasama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Dengan persetujuan kelima negara anggota ASEAN maka Brunei Darussalam diterima menjadi anggota ASEAN yakni pada tanggal 7 Januari 1984. Setelah itu, Vietnam secara resmi diterima sebagai anggota ke-7 pada tanggal 28 Juli 1995 dan menyusul Laos serta Myanmar yang masuk menjadi anggota tahun 1997. Hal yang mendorong didirikannya ASEAN adalah untuk menghadapi perluasan pengaruh negara-negara besar terutama negara adi kuasa. Untuk itu perlu diciptakan stabilitas dan ketahanan nasional tiap-tiap negara di kawasan Asia Tenggara melalui kerjasama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
2) Tujuan ASEAN
1. Untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, perkembangan kebudayaan
melalui usaha bersama masyarakat Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
2.
Mendorong perkembangan perdamaian dan
stabilitas di Asia Tenggara.
3.
Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu
di bidang sosial, ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan administrasi
4. Menciptakan
usaha-usaha yang efektif guna meningkatkan pemanfaatan dalam bidang pertanian,
industri, perdagangan, termasuk perdagangan internasional, perbaikan
sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi.
5. Mempertinggi
taraf hidup masyarakat di wilayah Asia Tenggara.
PERKEMBANGAN SISTEM MONETER INTERNASIONAL
Perubahan sistem moneter diakibatkan oleh gejolak ekonomi. Dengan
mempelajari pengalaman historis akan dapat diperoleh gambaran timbulnya
ketidakstabilan ekonomi serta proses penyesuaian neraca pembayaran
internasional.
1. Sistem
Standar Emas 1870 - 1914
Muncul pada tahun 1870, dimana pemerintah Inggris menetapkan nilai
poundsterling dengan emas. Karena perkembangan industri dan perdagangan dunia
yang berkembang pada abad 19 serta diperkuat dengan ditemukannya tambang emas
di Amerika dan Afrika, maka sistem standar emas dipakai oleh banyak negara
hingga Perang Dunia I.
2. Zaman Bretton Woods, 1944 – 1973
Dalam perjanjian Bretton Woods terbentuk dua badan internasional,
yaitu International Bank for Recontruction and Development,
yang sekarang dikenal dengan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional. Sistem
kurs valuta asing yang dipakai semula adalah kurs tetap dan tidak
memperbolehkan negara anggota melakukan pengawasan devisa (exchange control)
kecuali mengalami krisis moneter atau defisit neraca pembayaran yang hebat.
Pada masa tersebut dolar merupakan mata uang yang sangat penting dalam lalu
lintas pembayaran internasional.
3. Sistem Semenjak 1973
Sejak tahun 1973, sistem moneter internasional merupakan campuran antara
kurs tetap dengan kurs berubah-ubah. Mata uang beberapa negara besar
berfluktuasi tergantung dari permintaan dan penawaran, dan seringkali penguasa
moneter negara tersebut melakukan campur tangan di pasar valuta asing untuk
mengurangi fluktuasi kurs yang berlebihan.
CARA - CARA MELAKUKAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, dapat digunakan
beberapa cara, antara lain:
1. Cash
Pembayaran dilakukan dengan menggunakan check/cheque atau bank
draft, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini
sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum kenal baik
dengan importir.
2. Open Account
Merupakan kebalikan dari cara cash, yaitu pembayaran dilakukan
setelah beberapa waktu atau kebijaksanaan importir setelah barang dikirim
kepada importir tanpa surat perintah pembayaran serta dokumen-dokumen.
3. Commercial Bill of Exchange
Merupakan cara yang paling umum dipakai dan sering disebut draft atau trade
bills, yaitu surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada
pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa
datang, yang biasanya disebut trade drafts. Jenis draft terdiri
dari; clean draft dan documentary draft.
4. Letter of Credit
L/C adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan
pembeli barang (importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar
wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian L/C merupakan
suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayaran bagi eksportir.
Pihak yang terkait dalam L/C adalah Opener (importir), Issuer (bank
yang mengeluarkan L/C), Beneficiary atau penjual
(eksportir), dan dalam prakteknya ada satu pihak lagi yaitu Confirming
Bank, yaitu bank di negara eksportir.
5. Private Compensation
Adalah penyelesaian pembayaran dengan kompensasi utang piutang tanpa
perpindahan mata uang ke negara lain.
PENGARUH
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pengaruh perdagangan
internasional terasa pada harga, pendapatan nasional, dan tingkat kesempatan
kerja negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional tersebut. Ekspor akan meningkatkan permintaan masyarakat, yaitu jumlah barang dan jasa yang diinginkan
masyarakat di dalam negeri. Sebaliknya, impor akan menurunkan permintaan masyarakat di dalam negeri.
Permintaan masyarakat
akan memengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan nasional, dan di antara lain
akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dan
impor. Bila ekspor neto positif, berarti ekspor lebih besar daripada impor,
kesempatan kerja dan pendapatan nasional cenderung akan naik. Besarnya ekspor
neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan.
Misalnya, nilai rupiah turun dibandingkan dengan dolar AS, harga barang
ekspor dari Indonesia relatif akan lebih murah
di AS, sehingga ekspor akan cenderung meningkat. Sebaliknya, harga
barang-barang dari AS relatif menjadi mahal sehingga impor akan akan cenderung
menurun. Dengan demikian, penurunan nilai kurs mata uang sendiri akan cenderung
meningkatkan ekspor neto, demikian pula sebaliknya. Jadi, kegiatan serta
kejadian internasional akan memengaruhi ekonomi dalam negeri, melalui pengaruh nilai kurs mata uang
pada impor, ekspor, dan akhirnya permintaan masyarakat.
PENGARUH
PASAR KREDIT INTERNASIONAL
Pengaruh
ini terasa pada ekonomi dalam negeri. Bank-bank serta perusahaan-perusahaan
besar dan perorangan dapat meminjamkan uangnya di dalam negeri maupun luar
negeri, tergantung mana yang lebih menguntungkan. Keuntungan ini tergantung
dari tingginya tingkat bunga yang ditawarkan oleh masing-masing negara. Bila di
AS lebih tinggi tingkat bunganya, misalnya, maka dana akan mengalir banyak ke AS,
begitu pula sebaliknya. Tetapi, mengalirnya banyak dana ke AS akan
mengakibatkan penawaran kredit menjadi meningkat, dan hal ini akan menurunkan
kembali tingkat bunga disana. Demikian seterusnya sehingga dicapai suau tingkat
bunga yang dapat mempertahankan keseimbangan.
Sumber:
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar