Sabtu, 03 Desember 2011

TINGKAT KEPADATAN PENDUDUK INDONESIA




Negara: INDONESIA
Bentuk pemerintahan : Republik
Ibukota negara : Jakarta
Mata uang: Rupiah







UNIVERSITAS GUNADARMA

JUMLAH PENDUDUK INDONESIA
KINI MENDUDUKI PERINGKAT KE-4 DI DUNIA

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara. Indonesia dilintasi garis khatulistiwa (equator), yang membuat Indonesia beriklim tropis. Selain itu indonesia berada di antara 2 benua yaitu benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, hal ini para pelayar/pelaut singah di Indonesia. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
Indonesia dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu Indonesia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin bertamabah. Meskipun jumlah peserta program KB dari tahun ke tahun semakin bertambah. Indonesia kaya akan keanekaragaman, flora, fauna, suku, seni, budaya dan msih banyak lagi. Selain itu penduduk Indonesia mayoritas berpenduduk muslim dan disebutkan bahwa Indonesia berpenduduk muslim terbesar di dunia meskipun secara resmi bukan negara Islam.
Dengan keanekaragaman yang menawan ini dan karena begitu dekatnya juga dengan negara tetangga, Indonesia dikenal diseluruh dunia, sehingga mereka tertarik untuk berkunjung ke Indonesia. Tak sedikit dari mereka yang kemudian menetapkan untuk tinggal di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu faktor bertambahnya penduduk indonesia, dan menjadi faktor indonesia masuk kedalam penduduk terbesar ke 4 di dunia.

DINAMIKA PENDUDUK INDONESIA :
Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia dalam Kaitannya dengan Perkembangan Penduduk Dunia. Jumlah penduduk suatu Negara atau wilayah dapat diketahui secara resmi dari publikasi hasil sensus penduduk. Jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk. Perubahan keadaan penduduk tersebut dinamakan dinamika penduduk. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada pertumbuhan.
Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk. Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan yang terakhir 2000. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan waktu pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali.
A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :
a. Kelahiran (natalitas)
b. Kematian (mortalitas)
c. Migrasi (perpindahan)
Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian.
Faktor Yang Menunjang Dan Menghambat Kelahiran (Natalitas) Di Indonesia Adalah Sebagai Berikut:
a. Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :
1. Kawin usia muda
2. Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
4. Anak merupakan penentu status social
5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.

b. Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :
1. Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
2. Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
3. Semakin banyak wanita karir.
Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :
1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk

Faktor Yang Menunjang Dan Menghambat Kematian (Mortalitas) Di Indonesia, Adalah Sebagai Berikut :
a. Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang belum memadai
3. Keadaan gizi penduduk yang rendah
4. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
5. Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan

b. Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :
1. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang memadai
3. Meningkatnya keadaan gizi penduduk
4. Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan

Penggolongan angka kelahiran kasar :
1. angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
2. angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
3. angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk

Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk :
PIRAMIDA PENDUDUK
Komposisi penduduk adalah struktur penduduk yang didasarkan atas kriteria tertentu, Seperti komposisi geografis, biologis dan sosial. Komposisi penduduk geografis didasarkan atas pemilahan karakteristik lokasi seperti penduduk perkotaan dan pedesaan. Komposisi penduduk biologis, misalnya didasarkan atas usia dan jenis kelamin. Komposisi social didasarkan atas atribut social seperti status kawin,tingkat pendidikan dan mata pencaharian.

Bentuk-bentuk Piramida Penduduk
Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :
1. Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
2. Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda seimbang dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
3. Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.

Ciri-ciri struktur penduduk pada tiap bentuk piramida :
1. Piramida Penduduk Expansif memiliki ciri-ciri :
v  Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
v  Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
v  Tingkat kelahiran bayi tinggi
v  Pertumbuhan penduduk tinggi

2. Piramida Penduduk Stasioner memiliki ciri-ciri :
v  Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
v  Tingkat kelahiran rendah
v  Tingkat kematian rendah
v  Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat

3. Piramida Penduduk Constructive memiliki ciri-ciri :
v  Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
v  Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
v  Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
v  Pertumbuhan penduduk terus berkurang

Ledakan Penduduk
Ledakan penduduk adalah suatu peristiwa kependudukan yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk secara drastic dan pesat.Pertumbuhan penduduk di setiap negara akan berdampak pula terhadap pertumbuhan penduduk dunia secara keseluruhan. Menurut Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) yang menangani masalah kependudukan melaporkan bahwa pada tahun 2003 jumlah penduduk dunia 6,3 milyar.
Menurut Thomas Robert Malthus dalam Essay on the Principle of Population (1798), dikatakan bahwa “ penduduk bertambah menurut deret ukur dan bahan makanan bertambah menurut deret hitung ”. Dengan demikian pertumbuhan penduduk lebih cepat dari pada produksi makanan yang dibutuhkan. Jika hal ini terus menerus dibiarkan maka akan terjadi ledakan penduduk. Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang cepat seperti itu memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat dan hal inipun membuat pemerintah berusaha untuk mengatasinya ledakan penduduk tersebut.

a. Dampak Ledakan Penduduk antara lain :
v  Jumlah pengangguran semakin meningkat
v  Kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah
v  Kebutuhan pendidik, kesehatan dan perumahan sukar diperoleh
v  Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan
v  Tingkat kemiskinan semakin meningkat

b. Usaha mengatasi Ledakan Penduduk antara lain :
v  Memperluas lapangan kerja melalui industrialisasi
v  Melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)
v  Meningkatkan produksi pangan sesuai kebutuhan penduduk
v  Melaksanakan program transmigrasi
v  Menambah sarana pendidikan dan perumahan sederhana

Migrasi Penduduk
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

Perbandingan jumlah, kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk Indonesia dengan beberapa negara lain :
A. Indonesia dengan Negara ASEAN
1. Jumlah penduduk : Indonesia menempati urutan pertama dalam kelompok negara ASEAN
2. Kepadatan penduduk : Indonesia berada pada urutan ke-5, yaitu 114 jiwa per km2, Singapura memiliki kepadatan penduduk paling tinggi dan Brunei Darussalam memiliki kepadatan penduduk terendah
3. Pada tahun 2005, laju perumbuhan penduduk Indonesia menempati urutan ke-6 (1,45% per tahun), setelah Laos (2,3% per tahun) Filipina (2,0% per tahun) Malaysia (1,80% per tahun), Brunei Darussalam (1,9% per tahun), Kamboja (1,8% per tahun) serta Singapura dan Thailand (0,8% per tahun).
B. Indonesia dengan Negara-negara di Dunia
1. Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4 (215,27 ju ta jiwa), setelah Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa) dan Amerika Serkat (295 juta jiwa) pada tahun 2005.
2. Negara terpadat penduduknya adalah Macao (22.260 jiwa per km2), setelah itu Monako(16.135 jiwa per km2) dan Singapura (7.461 jiwa per km2). Indonesia memiliki kepadatan penduduk jauh di bawah ketiga negara tersebut, yaitu sebesar 341 jiwa per km
Di negara-negara ASEAN, beberapa negara pertumbuhan penduduknya masih tergolong tinggi. Akan tetapi secara keseluruhan persentase pertumbuhan penduduk telah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil sensus, jumlah penduduk Indonesia adalah:
1. Tahun 1930: 60,7 juta orang
2. Tahun 1961: 97 juta orang
3. Tahun 1971: 119,208 juta orang
4. Tahun 1980: 147,49 juta orang
5. Tahun 1990: 179,379 juta orang
6. Tahun 2000: 206,265 juta orang
7. Tahun 2010: diperkirakan mencapai 237,6 juta orang.
Total penduduk dunia pada tahun 2009 sebanyak 6,829 miliar orang. Berdasarkan data PBB 10 besar negara yang jumlah penduduknya tertinggi pada tahun 2009:
1. China: 1,346 miliar orang
2. India: 1,189 miliar orang
3. AS: 315 juta orang
4. Indonesia: 237,6 juta orang
5. Brasil: 194 juta orang
6. Pakistan: 181 juta orang
7. Bangladesh: 162 juta orang
8. Nigeria: 155 juta orang
9. Rusia: 141 juta orang
10. Jepang: 127 juta orang
11. Negara-negara lainnya: 2,779 miliar.
Proyeksi penduduk dunia pada tahun 2025 meningkat tajam yaitu 8,012 miliar orang, dengan rincian:
1. China: 1,453 miliar orang
2. India: 1,431 miliar orang
3. AS: 359 juta orang
4. Indonesia: 263 juta orang dan lain-lain.
Bahkan hingga tahun 2050 jumlah penduduk dunia akan diproyeksikan akan menembus 9,150 miliar orang dimana jumlah penduduk China justru turun mencapai 1,417 miliar orang sedangkan India naik tajam 1,614 miliar orang disusul AS 404 juta orang, Indonesia 288 juta orang, Brasil 219 orang.
Jadi, apabila jumlah penduduk makin besar tentu akan membawa tantangan untuk lebih keras bekerja dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, menciptakan kesempatan kerja, menghilangkan kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan kesehatan, meningkatkan infrastruktur, dan memberikan pelayanan publik demi untuk mencapai sasaran Millennium Development Goals (MDGs)
Ke depan kita harus sungguh mengelola pertumbuhan penduduk kita. Program Keluarga Berencana untuk menciptakan keluarga sehat dan sejahtera harus benar-benar berhasil.


Tidak ada komentar: