NAMA : - Resti Kurnia Nisa Anjar (21209099)
- Astri Saraswati (22209660)
KELAS : 3EB04
Mata kuliah : Akuntansi keuangan lanjut 1
PENGGABUNGAN USAHA
Penggabungan Usaha (Business combination) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain. (PSAK No.22)
Penggabungan usaha dalam UU perpajakan sering diasosiasikan dengan reorganisasi yang dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Akuisisi (Mencaplok perusahaan lain atau sinergi)
1. Merger : PT A dan PT B menggabungkan perusahaannya, salah satunya dilikuidasi dan salah satunya bertahan
2. Konsolidasi: PT A dan PT B menggabungkan perusahaannya, kedunya dilikuidasi dan muncul perusahaan baru misalnya PT C
3. Akuisisi: PT A dan PT B menggabungkan perusahaannya, tidak ada yang dilikuidasi
2. Divisi (Berkembang): satu perusahaan membagi asset menjadi dua atau lebih (contoh: split off, split out, spin off)
Latar Belakang :
Investasi yang menguntungkan
Mendapatkan kendali atas perusahaan lain
Memasuki pasar baru (area produk baru) melalui perusahaan yang sudah menguasai pasar
Memastikan pasokan bahan baku (input produksi) lain
Memastikan output produksi bagi pelanggan
Sifat Penggabungan Usaha ;
v Horizontal integration
Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini usaha atau pasar yang sama, misalnya perusahaan consumer product bergabung dengan perusahaan consumer product juga.
v Vertical integration
Adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda, secara berturut-turut, tahapan produksi dan atau distribusi yang sama, misalnya Merck & Co salah satu produsen obat terbesar, mengakuisisi Medco Containment Services, Inc, distributor obat-obatan dokter.
v Conglomeration
Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan atau jasa yang tidak saling berhubungan dan bermacam-macam.
SEJARAH DI LAKUKANNYA PENGGABUNGAN :
Sony Ericsson (nama lengkap: Sony Ericsson Mobile Communications AB) adalah perusahaan pembuat telepon genggam yang didirikan pada tahun 2010 hasil gabungan dari dua perusahaan besar dalam dua bidang yang berbeda: perusahaan Jepang, Sony (elektronik) dan perusahaan Swedia, Ericsson (telekomunikasi selular).
Perusahaan ini sebelumnya bernama Ericsson saja. Didirikan pada 1876 sebagai toko peralatan perbaikan telegram oleh Lars Magnus Ericsson, ia dimasukkan pada 18 Agustus 1918. Berkantor pusat di Kista, Kota Stockholm , sejak tahun 2003, AY Ericsson dianggap bagian dari apa yang disebut "Wireless Valley". Sejak pertengahan 1990-an, Ericsson yang sangat luas di Stockholm membantu mentransformasi modal menjadi salah satu sentra-sentra penelitian teknologi informasi (TI) Eropa. Ericsson memiliki kantor dan beroperasi di lebih dari 150 negara, dengan lebih dari 20.000 staf di Swedia, dan juga di presences signifikan, misalnya, Cina, Inggris, Amerika Serikat, Finlandia, Irlandia, dan Brasil. Ericsson (Telefonaktiebolaget LM Ericsson) (OMX: Eric B, NASDAQ: Eric), salah satu perusahaan terbesar di Swedia, Ericson adalah penyedia telekomunikasi terkemuka dan sistem komunikasi data, dan layanan terkait yang meliputi berbagai teknologi, termasuk khususnya jaringan selular . Dan langsung melalui anak perusahaan, yang juga memiliki peran besar dalam perangkat mobile dan TV kabel dan sistem IPTV. Markas perusahaan yang dulunya berada di Swedia telah berpindah ke Hammersmith di London, Inggris.
Sejarah Berdiri Lars Magnus Ericsson memulai dengan asosiasi telepon di pemuda sebagai instrumen pembuat. Ia bekerja untuk sebuah perusahaan yang membuat peralatan telegram untuk perusahaan Telegrafverket Swedia. Pada 1876, berusia 30 tahun, ia memulai membangun sebuah toko perbaikan telegram dengan bantuan dari temannya, Carl Johan Andersson. Toko di pusat Stockholm (No. 15 on Drottninggatan, the principal shopping street) dan memperbaiki telepon asing. Pada 1878 Ericsson mulai membuat dan menjual sendiri peralatan telepon. Teleponnya secara teknis tidak inovatif, karena sebagian besar sudah pernah dibuat oleh pabrik lain di Amerika Serikat. Pada 1878, dia telah membuat kesepakatan bersama untuk menyediakan telepon dan pasokan switchboards untuk perusahaan telekomunikasi pertama Swedia, Stockholms Allmänna Telefonaktiebolag.
Pada 1878, importir telepon lokal Numa Peterson menyewa Ericsson untuk menyesuaikan beberapa telepon dari Bell Company.Dari sinilah dia terinspirasi untuk membeli sejumlah telepon Siemens dan menganalisis teknologi lebih lanjut. (Ericsson pernah menerima beasiswa di Siemens beberapa tahun sebelumnya.) Menjadi perusahaan yang bekerja untuk perbaikan Telegrafverket dan Kereta api Swedia (swedia Railway), dia akrab dengan Bell dan Siemens Halske telepon. Dia meningkatkan desain untuk menghasilkan instrumen yang lebih berkualitas. Pada akhir tahun ia mulai dari manufaktur telepon sendiri, banyak gambar dari telepon Siemens, dan produk pertama yang telah selesai pada 1879.
Dengan reputasi yang diraih, Ericsson menjadi pemasok utama peralatan telepon ke Skandinavia. Karena pabrik tidak dapat mengikuti dengan permintaan, bekerja seperti kayu dan logam-plating telah dikontrak keluar. Banyak dari bahan baku yang diimpor, sehingga dalam dekade berikut Ericsson dibeli ke sejumlah perusahaan untuk menjamin pasokan penting seperti kuningan, kawat, ebonit dan besi baja. Tingginya harga dari peralatan Bell dan layanan yang dipimpin Henrik Tore Cedergren untuk membentuk sebuah perusahaan independen telepon di 1883 disebut Stockholms Allmänna Telefonaktiebolag. Seperti Bell tidak akan memberikan peralatan untuk pesaingnya, ia membentuk perjanjian dengan Ericsson, yang telah menyampaikan peralatan untuk jaringan telepon baru. Pada 1918 perusahaan Ericsson telah bergabung menjadi Allmänna Telefonaktiebolaget LM Ericsson.
Pada 1884, teknisi yang bernama Anton Avén di Stockholms Allänna Telefonaktiebolag telah menggabungkan earpieces dan mouthpiece dari (oleh kemudian) standar telepon menuju handset. Ericsson mengambil temuan ini dan dimasukkan ke produk Ericsson, diawali dengan telepon yang bernama Dachshund. Perluasan Internasional seperti produksi yang tumbuh pada akhir tahun 1890-an, dan pasar Swedia nampaknya akan mencapai kejenuhan, Ericsson telah mampu memperluas pasar ke luar negeri melalui sejumlah agen. Inggris dan Rusia adalah awal pasar Ericsson. Hal ini akhirnya menyebabkan pembentukan pabrik di negara-negara tersebut. Hal ini sebagian untuk meningkatkan kesempatan mendapatkan kontrak lokal, dan sebagian karena pabrik di Swedia tidak dapat menjaga pasokan. Di Inggris, Perusahaan Telepon Nasional ( National Telephone Company) telah menyertakan peralatan Ericsson untuk beberapa waktu dan merupakan pelanggan utama. Pada tahun 1897, Inggris telah menyumbang 28% dari penjualan Ericsson.Negara lain telah menjadi pelanggan Ericsson juga, yang didorong oleh pertumbuhan yang cepat dari layanan telepon di Swedia. Australia dan Selandia Baru, yang pada akhir tahun 1890-an adalah pasar Ericssons terbesar non-Eropa.
Meskipun mereka berhasil di tempat lain, Ericsson tidak membuat penjualan yang signifikan di Amerika Serikat. The Bell Group dan perusahaan lokal seperti Kellog dan Automatic Electric telah lebih dulu menguasai pasar ini. Sebaliknya, penjualan di Meksiko cukup baik dan memimpin untuk pengembangan lebih lanjut ke negara-negara Amerika Selatan. Afrika Selatan dan Cina juga menghasilkan penjualan yang signifikan. Dengan perusahaan multinasional sekarang, dan sangat berkembang, Lars Ericsson melangkah turun dari perusahaan di tahun 1901.
PENGGABUNGAN Sony dengan Ericsson dalam menggarap bisnis ponsel pada pengujung 2001 terbilang sukses. Selang waktu dua tahun, hasil patungan perusahaan Swedia-Jepang ini menghasilkan ponsel seri Sony Ericsson T610.
Produk patungan pertama itu berhasil menggebrak pasar, termasuk di Indonesia. Dan, sejak saat itu, Sony Ericsson terus merilis ponsel-ponsel yang diminati pasar. Puncaknya, Sony Ericsson menyabet predikat sebagai vendor kedua terbesar di Indonesia dan keempat di dunia.
Vendor ini dalam memasarkan produknya, dibagi menjadi empat kategori: ponsel musik, kamera, lifestyle, dan bisnis. Untuk kategori musik, konsumen bisa mengenali dengan mudah, yakni seri W (ponsel walkman).
Keunggulan ponsel seri W terdapat pada fasilitas audionya yang sangat bagus. Sepanjang 2008, ada dua ponsel seri W yang tergolong laris di pasar Indonesia, yakni seri Sony Ericsson W200i dan Sony Ericsson W980i.
Kategori kedua ditempati ponsel kamera. Untuk ponsel kamera, Sony Ericsson awalnya menawarkan dengan seri K (kamera), tapi pada November lalu ponsel kamera keluaran Sony Ericsson tak lagi menggunakan seri K, melainkan C (CyberShot).
Seri C pertama yang ditawarkan adalah Sony Ericsson C702 dan C902. Terakhir, C905, ponsel dengan kamera berkekuatan 8 megapiksel. Untuk selanjutnya, ponsel kamera Sony Ericsson akan menggunakan inisial C, sedangkan ponsel seril K tetap akan dipakai, tapi untuk kategori lifestyle.
Cakupan Luas
Ponsel kategori lifestyle memiliki cankupan yang sangat luas. Serinya juga bermacam-macam. Termasuk di dalamnya adalah seri ponsel dengan inisial J, K, Z, T, R, F dan XPERIA.
Seri J merupakan inisial ponsel Sony Ericsson yang sifatnya dasar (basic), yakni untuk menelepon dan kirim pesan singkat. Nah, inisial K juga masuk kategori ini untuk ponsel basic yang dilengkapi kamera.
Untuk ponsel lipat dan gaya, Sony Ericsson diberi inisial Z. Kalau T adalah ponsel tipis yang untuk fesyen. Dua inisial baru yang hadir pada pertengahan 2008, yakni seri R untuk radio (R300 dan R306) dan F untuk fun & entertainment, games (F305).
Satu lagi yang paling andal pada kategori ini adalah XPERIA X1 yang hadir pada awal November. Mengusung seri multimedia murni XPERIA X1 bisa dikatakan penghapus dahaga bagi penggemar P1i yang sama-sama memakai Windows Mobile sebagai sistem operasinya. Sedangkan untuk kategori bisnis, kini ditawarkan dengan menggunakan inisial G (Generation Web). Seri ini juga baru muncul pada pertengahan 2008 yang diawali dengan keluarnya seri G700 dan G900.
Sekarang ini, Sony Ericsson merupakan perusahaan pembuat ponsel terbesar keenam di dunia setelah Nokia, Samsung, LG, Research in Motion, dan Apple.
Keterangan :
Jadi, bentuk Penggabungan usaha SONY ERICSSON ini adalah konsolidasi di mana kedua perusahaan yang bergabung dibubarkan serta aktiva dan kewajiban dari perusahaan perusahaan tersebut dipindahkan ke perusahaan yang baru dibentuk. Operasi dari perusahaan yang dulunya terpisah sekarang berada di bawah satu entitas dan tidak satu pun perusahaan yang bergabung masih tetep berdiri sejak dilakukan konsolidasi.
Sifat penggabungan usahanya adalah vertical integration karna menggabungkan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda, secara berturut-turut, namun dengan tahapan produksi dan atau distribusi yang sama.
Laporan Keuangan Konsolidasi :
Berikut adalah ringkasan laporan keuangan konsolidasi Sony Ericsson Mobile Communications AB (Sony Ericsson) untuk kuartal keempat dan tahun penuh yang berakhir 31 Desember 2010 lalu:
Bert Nordberg, Presiden & CEO Sony Ericsson berkomentar, "2010 adalah tahun perubahan haluan untuk Sony Ericsson. Empat kuartal berturut-turut kami bisa mencetak laba yang mencerminkan keberhasilan kita menuju pergeseran portofolio smartphone berbasis Android. Kami akan merayakan ulang tahun ke-10 Sony Ericsson pada tahun 2011, dan seperti yang kami tunjukkan baru-baru ini dengan mengumumkan Xperia arc™ , kami akan terus fokus untuk memberikan smartphone yang paling menghibur di seluruh dunia. "
Laba sebelum pajak, tidak termasuk biaya restrukturisasi adalah sebesar 189 juta Euro untuk setahun penuh 2010, dibandingkan dengan kerugian sebesar Euro 878.000.000 pada tahun 2009. Peningkatan sekitar 1,1 miliar Euro didorong oleh keberhasilan suatu portofolio produk yang efisien yang lebih berfokus pada smartphone high-end dan struktur biaya perbaikan. Penjualan untuk setahun penuh 2010 adalah 6.294 juta Euro, menurun sebesar 7% dari 2009, sedangkan marjin laba kotor meningkat dari 15% pada 2009 menjadi 29%, pada tahun 2010.
Selama tahun 2010 Sony Ericsson menyelesaikan program transformasi perusahaan yang luas, meningkatkan biaya rasio penjualan, mengurangi tenaga kerja global sekitar 4.000 orang secara total, mengkonsolidasikan fasilitas di seluruh dunia dan penurunan biaya operasional tahunan yang mencapai lebih dari 880 juta Euro. Biaya restrukturisasi total untuk program transformasi adalah 381 juta Euro.
Unit yang berhasil dikapalkan selama kuartal keempat 2010 adalah 11,2 juta, turun tahun ke tahun sebesar 23%, konsisten dengan merampingkan portofolio untuk fokus pada smartphone high-end. Peningkatan berurutan sebesar 8%, terkait dengan faktor musiman, agak terhambat oleh kurangnya peluncuran produk baru pada kuartal tersebut. Harga jual rata-rata (ASP) untuk kuartal ini adalah sebesar 136 Euro, meningkat 13% tahun-ke tahun. ASP turun 12% secara berurutan, terutama karena penurunan harga yang drastis, valuta asing dan produk campuran. Penjualan untuk kuartal tersebut adalah sebesar 1.528 juta Euro, menurun sebesar 13% pada tahun lalu dan penurunan sebesar 5% secara berurutan.
Marjin kotor untuk kuartal keempat adalah 30%, meningkat dari 7 persen dari tahun ke tahun dan dasarnya datar berurutan, termasuk keuntungan dari beberapa item satu kali, yang berkaitan dengan hal-hal tertentu dan perkiraan royalti garansi.
Laba sebelum pajak untuk kuartal keempat, termasuk biaya restrukturisasi, adalah sebesar 39 juta Euro, meningkat sebesar 79 juta Eurodibanding tahun lalu dan penurunan sebesar 27 juta Euro secara berurutan, terutama karena penjualan yang lebih rendah.
Kas bersih Sony Ericsson posisi tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar 375 juta Euro. Arus kas negatif dari aktivitas operasi untuk kuartal ini adalah sebesar 128 juta Euro, terutama disebabkan oleh peningkatan persediaan karena faktor musiman serta pembayaran yang terkait dengan program transformasi.
Entitas Konsolidasi dan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi:
“ Menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan – akan entitas – entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan.”
Hubungan antara induk perusahaan dengan anak perusahaan disebut sebagai huubngan istimewa.
Tujuan laporan keuangan konsolidasi ádalah memberikan gambaran yang bermakna atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu entitas ekonomi yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang yang berhubungan istimewa.
Konsolidasi diharuskan jika satu perusahaan memiliki mayoritas saham beredar dari perusahaan lain.
Kegunaan laporan Konsolidasi
memberikan gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan hasil gabungan di bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham, kreditor dan peyedia dana lainnya.
memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan, baik mengenai operasi gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai perusahaan individual yang membentuk entitas konsolidasi
Keterbatasan :
dapat menyembunyikan kinerja perusahaan individu yang tidak bagus dengan kinerja perusahaan lain yang bagus.
tidak semua saldo laba ditahan konsolidasi tersedia untuk dividen induk perusahaan, begitu pula dengan aktiva.
rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang terbentuk tidak mencerminkan kondisi entitas yang membentuk konsolidasi maupun induk perusahaan.
Beberapa akun tidak dapat seluruhnya dibandingkan, misalnya akun piutang
Banyaknya informasi tambahan yang dibutuhkan untuk memberikan penyajian yang wajar.
Gambaran umum proses konsolidasi
Proses konsolidasi menambahkan bersama-sama laporan keuangan dari dua atau lebih perusahaan legal yang terpisah, menghasilkan satu kumpulan laporan keuangan. Prosedur ini bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan seakan-akan perusahaan yang terkonsolidasi adalah satu perusahaan tunggal.
Laporan keuangan terpisah digabungkan /ditambahkan bersama-sama, setelah beberapa penyesuaian dan eliminasi, untuk menghasilkan laporan k. konsolidasi.
Penyesuaian dan eliminasi tersebut terkait dengan transaksi dan kepemilkan antar perusahaan.
SUMBER :
http://natanedan.wordpress.com
Sony Ericsson Press Room
Floyd A, Beams, Advanced Accountin, Edisi7, New Jersey, Prentice Hall Inc, 2000.
Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, 2001.
http://dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/15/penggabungan-badan-usaha-akuisisi/
http://etd.eprints.ums.ac.id/2621/1/B200040336.pdf
http://imahido-rochimawati.blogspot.com/
PSAK No. 22 tentang penggabungan usaha